Recent Technologyโ€“ Pada tahun 2024, teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin populer dan mulai banyak digunakan dalam berbagai sektor. Sebagai dampaknya, lowongan pekerjaan yang terkait dengan AI diprediksi akan meningkat pesat pada tahun 2025. Platform lowongan kerja Indeed mencatat bahwa permintaan akan pekerja dengan kemampuan AI akan semakin tinggi di masa depan. Keahlian AI yang dimaksud antara lain, machine learning (ML) yang digunakan untuk melatih model AI, serta bidang lainnya yang memanfaatkan kecerdasan buatan.

Hannah Calhoon, VP AI di Indeed, mengatakan bahwa industri teknologi dan informasi (IT), yang dalam beberapa tahun terakhir sempat mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan rendahnya perekrutan, diperkirakan akan pulih pada 2025. Banyak lowongan pekerjaan baru yang akan terkait dengan AI, baik di sektor IT maupun sektor non-IT.

Kebutuhan Keahlian AI di Perusahaan Non-IT

Calhoon menjelaskan bahwa meskipun perusahaan non-IT tidak mungkin merekrut engineer machine learning atau data scientist untuk mengembangkan model AI mereka sendiri, mereka tetap membutuhkan tenaga ahli yang memahami cara mengimplementasikan AI dalam operasi bisnis mereka. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan ini cenderung mencari individu yang memiliki pemahaman tentang ekosistem AI dan bisa membantu menentukan alat atau tools AI yang tepat untuk diterapkan dalam alur kerja mereka, demi mendukung kemajuan bisnis.

Calhoon menambahkan, bahwa hal ini akan berdampak pada sektor pekerjaan yang berkaitan dengan AI, seperti administrator aplikasi dan arsitek solusi. Arsitek solusi adalah profesional yang merancang dan mengimplementasikan solusi teknologi sesuai dengan kebutuhan bisnis. Saat ini, menurut Indeed, semakin banyak lowongan pekerjaan yang mencantumkan AI dalam deskripsi pekerjaan mereka.

Peningkatan Lowongan Kerja Terkait AI pada 2024

Dalam 11 bulan pertama tahun 2024, lowongan pekerjaan terkait AI yang mengalami pertumbuhan pesat di antaranya adalah peneliti senior, software engineering manager, dan research engineer. Menurut perusahaan pengelola sumber daya manusia Randstad, terdapat beberapa sektor pekerjaan di bidang AI yang paling banyak dibutuhkan, seperti pengembang model natural-language processing (NLP). Permintaan untuk posisi ini naik 15% secara global, yang dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kebutuhan lowongan pekerjaan lainnya di Amerika Serikat.

Kesulitan Mencari Pekerja Terampil di Bidang AI

Randstad juga mencatat bahwa perusahaan di seluruh dunia menghadapi kesulitan dalam mencari pekerja yang terampil di bidang natural-language processing (NLP), predictive modelling, dan praktisi komunikasi untuk stakeholder. Hal ini disebabkan oleh sifat pekerjaan yang sangat terspesialisasi dan membutuhkan kemampuan teknis yang tinggi, yang pada gilirannya, hampir dibutuhkan di hampir setiap sektor industri.

Kenaikan Kebutuhan untuk Generative AI

Kembali ke laporan Indeed, mereka juga menemukan bahwa penyebutan “generative AI” dalam deskripsi pekerjaan di AS pada bulan September 2024 mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu naik 3,5 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun begitu, hanya 2% dari perekrut yang mencantumkan keahlian AI secara spesifik dalam deskripsi pekerjaan mereka, sementara 20% lainnya hanya membutuhkan calon karyawan yang memahami keterampilan komputer dasar. Meskipun demikian, Calhoon memprediksi bahwa keterampilan generative AI akan semakin dibutuhkan dalam beberapa tahun ke depan, meskipun hal ini mungkin tidak terjadi dalam waktu dekat.

Adopsi AI oleh Bisnis Kecil

Perusahaan-perusahaan kecil juga mulai mengadopsi AI untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka. Andy Schachtel, CEO Sourcefit, perusahaan penyedia jasa outsource, mengatakan bahwa banyak bisnis kecil yang mulai mengimplementasikan AI generatif untuk meningkatkan produktivitas. Menurut laporan terbaru US Chamber of Commerce, pada pertengahan 2024, empat dari sepuluh bisnis kecil di AS sudah mengadopsi teknologi generative AI. Lebih lanjut, sekitar tiga perempat bisnis kecil berencana untuk mengadopsi teknologi baru, termasuk AI.

Peningkatan Posisi Kepala AI di Perusahaan

Laporan dari firma riset Altrata menunjukkan bahwa jumlah orang yang mengisi posisi kepala AI atau yang setara meningkat 70% dari tahun ke tahun hingga Oktober 2024. Nicole Kyle, yang meneliti prediksi pekerjaan di masa depan, menyatakan bahwa meskipun AI akan menggantikan beberapa pekerjaan manusia, teknologi ini juga akan menciptakan jenis pekerjaan baru yang terkait dengan kecerdasan buatan. โ€œAI akan menciptakan pekerjaan baru, seperti halnya kemajuan teknologi lainnya,โ€ ujar Kyle.

Kesimpulan: Dengan perkembangan pesat dalam bidang AI, permintaan untuk tenaga kerja yang terampil dalam AI diperkirakan akan terus meningkat, baik di sektor IT maupun non-IT. Lowongan pekerjaan terkait dengan AI generatif dan natural-language processing diperkirakan akan semakin tinggi pada tahun 2025, dan akan membuka peluang bagi para profesional dengan keahlian khusus di bidang ini.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *